Jumat, 27 Juli 2012

BUNUH DIRI DI KOREA TAK HANYA DI KALANGAN ARTIS


Presiden Korea Selatan ke 16 Roh Moo Hyun (xinhuanet)


Jakarta - Menurut daftar yang dirilis World Health Organization, Korea Selatan ada di posisi nomor dua dalam daftar negara yang paling banyak kasus bunuh diri. Menilik jejeran selebriti yang sudah mengakhiri hidup, rasanya wajar. Namun, ternyata kasus bunuh diri di Korea Selatan tak hanya terjadi di kalangan pelaku industri hiburan.

Secara umum, tingkat bunuh diri di Korea memang sangat tinggi. Dari daftar yang dirilis World Health Organization pada 2011 lalu, Korea Selatan ada di posisi nomor dua untuk negara yang paling banyak kasus bunuh diri. Jepang 'hanya' berada di posisi tujuh. Kebanyakan kasusnya menimpa orang berusia 20 sampai 30 tahun.

Kasus bunuh diri ini bukan hanya milik kaum artis. Kasus mereka menjadi mencolok karena artis adalah figur publik dengan banyak penggemar sehingga meninggalnya pun menjadi berita besar.

Selain artis, kasus bunuh diri yang paling mencuat adalah Presiden ke-16 Korea Selatan Roh Moo Hyun. Ia bunuh diri dengan cara menjatuhkan diri dari tebing setinggi 45 meter di sekitar rumahnya. Moo Hyun stres karena terkena kasus suap yang melibatkan dirinya dan keluarga senilai USD 6 juta atau sekitar Rp 57 miliar.

Meninggalnya Moo Hyun "mengantarkan" beberapa orang dengan kasus suap serupa untuk mengambil langkah yang sama untuk mengakhiri hidup. Di antaranya Perdana Menteri Kim Young Chul dan Walikota Busan Ahn Sang Young yang bunuh diri di dalam penjara. Juga Gubernur Provinsi Jeolla.

Dari kalangan pebisnis, muncul nama seperti Lee Yoon Hyung, anak dari salah satu petinggi Samsung Group. Ia gantung diri di usia 26 tahun di apartemennya di Manhattan, New York pada 2005. Kematiannya diduga karena depresi ditambah sang ayah yang tak menyetujui hubungannya dengan sang kekasih. Yoon Hyung meninggalkan harta peninggalan sebesar USD 157 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun.

Nasib serupa juga menimpa generasi kedua dari kerajaan konglomerat Hyundai yang terpilih meneruskan perusahaan keluarga, Chung Mong Hun. Mong Hun menjatuhkan diri dari kantornya di lantai 12 pada 2003 lalu. Ia bunuh diri setelah terbukti mentransfer jutaan dolar untuk pemerintah Korea Utara.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar