Selasa, 08 Januari 2013

Yuk kita belajar bahasa koruptor


Apel washington = dolar
Apel malang = rupiah
Semangka 3 kilo = duit Rp 3 miliar

Ternyata koruptor di negeri ini sudah sangat bgitu profesionalnya ya sehingga mereka menciptakan kode kode bahasa sendiri. Kata kata di atas adalah sebagian dari bahasa koruptor…
untuk lebih lengkapnya simak artikel di bawah ini; 

Koruptor selalu punya banyak akal bulus guna memuluskan jalannya. Dalam kasus wisma atlet yang melibatkan petinggi Demokrat M. Nazaruddin, kode dan istilah berseliweran dan hanya bisa dimengerti kalangan internal. 

Ketua Komite Etik KPK, Abdullah Hehamahua, pernah kewalahan dengan sandi tersebut ketika memeriksa Nazaruddin pada Agustus 2011. Semua orang mendapat kode huruf, misalnya “A” Nazaruddin, “B” istrinya, “C” adiknya, dan “D” Yulianis. 

Nazaruddin juga merangkai sandi huruf itu buat orang luar. Seperti halnya A-B-C-D, kode huruf itu tak berupa inisial sehingga sulit menerkanya. “Hanya Nazaruddin yang tahu,” ucap Abdullah. 

Deretan huruf yang bisa dimengerti sejumlah orang. Tak hanya itu, Nazar juga biasa menyamarkan orang dengan istilah tertentu. Simak percakapan ini: 

- “Pagi, Bapak. Hari ini bisa ketemu orang kebugaran, ya, Bapak? Jamnya sehabis Magrib di Senayan City.” 

- “Pagi, Pak. Habis Magrib, Bapak instruktur kebugaran minta ketemu selepas Magrib di Senayan City.” 

- “Saya lagi menuju Gambir habis dari olahraga, Pak.” 

Dialog itu merupakan pesan BlackBerry antara Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang dan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin pada 22 Juli 2010. 

Kepada penyidik KPK, Rosa mengakui istilah pusat kebugaran dan olahraga mengacu pada Kementerian Olahraga. Sedangkan instruktur kebugaran menunjuk pada nama Sekretaris Kementerian Olahraga Wafid Muharam. 

Nah, kasus Nazaruddin juga melibatkan buah-buahan. Rosa menyebut duit sebagai semangka. Kisah semangka tertuang dalam percakapan Rosa dengan Nazar yang terekam dalam pesan BlackBerry. Tempo memiliki salinan percakapannya. 

“Pagi, Pak. Bu Angie sepertinya marah karena sisa yang 3 kilonya tidak dipenuhi. Beliau bilang, yang saya minta kan yang lama. Beliau sudah janji sama teman-temannya untuk diselesaikan yang lama,” kata Rosa pada 12 Mei 2010. 

3 kilo? Ya, maksud Rosa adalah permintaan kekurangan commitment fee sebesar Rp 3 miliar.
Apel Malang

Buah lain yang sudah terkenal adalah apel washington dan malang. Lihat dialog ini:
- Pagi ini, Bu…. Tapi apel washington ya, Bu.
+ Ok…. Berapa kilo?
- Satu kilo dulu karena stock-ku lagi habis.
+ Oke deh. Tapi kekurangannya apel malang saja ya. 

Apel washington di sini artinya dolar sedangkan apel malang sama dengan rupiah. 

Nazar kembali “menemukan” istilah lain, yakni “Bos Besar” yang diduga mengarah ke Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum. Nazar juga menyebut “Ketua Besar” buat Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Mirwan Amir. Istilah itu terungkap dalam salinan berita acara pemeriksaan Mindo Rosalina Manulang. 

Jadi, perlu kamus buat memahami pernyataan Nazar. Berikut daftar istilah yang beredar dalam kasus Nazaruddin. 

Bos Besar = Anas Urbaningrum
Ketua Besar = Wakil Ketua Badan Anggaran DPR, Mirwan Amir
Pemain besar banggar = Empat fraksi
Apel washington = dolar
Apel malang = rupiah
Semangka 3 kilo = duit Rp 3 miliar
Pusat Kebugaran = Kementerian Pemuda dan Olahraga
Instruktur Kebugaran = Sekretaris Kementerian Olahraga

Terpidana perkara suap wisma atlet, Mindo Rosalina Manulang, pernah mengadu kepada M. Nazaruddin karena dimarahi Angelina Sondakh. Menurut Rosa, politikus Partai Demokrat itu berang gara-gara uang Rp 3 miliar. Kata sandi mereka untuk duit adalah semangka.

Pengakuan itu tertuang dalam percakapan Rosa dengan Nazar, tersangka kasus wisma atlet, terekam dalam pesan BlackBerry yang salinannya dimiliki Tempo. Inilah isi percakapan sarat kode dan kata sandi antara Nazar dan Rosa:

2 Mei 2010

Nazar: Ros, gimana urusan sama Bu Enji?
Rosa: Ok, Pak.
Rosa: Saya ada janji juga hari ini ketemu lagi dengan Bu Angie.
Nazar: Ros, itu Bu Enji minta semangka.
Nazar: Udah kamu kasih?
Rosa: Saya janji besok, Pak. Sisa semangka tahun lalu diminta. Saya bicara ke Bapak dulu lah. Kalau Bapak bisa hari ini saya temui, mungkin sore bisa saya kasih.

12 Mei 2010

Rosa: Pagi, Pak. Bu Angie sepertinya marah karena sisa yang 3 kilonya tidak dipenuhi. Beliau bilang, yang saya minta kan yang lama. Beliau sudah janji sama teman-temannya untuk diselesaikan yang lama.

Rosa: Saya sudah bilang, sabar. Tapi beliau bilang, komitmen kita kan setelah penetapan yang baru, jadi tolong jangan dijanjiin terus.

Catatan:
*”Bu Enji” diduga adalah Angelina Sondakh, anggota DPR.
*”Minta semangka” diduga berarti meminta uang pengurusan proyek di DPR.
*”3 kilonya” diduga permintaan kekurangan komitmen tahun sebelumnya Rp 3 miliar.

[Sumber: Forum.Kompas] ; http://story-wanda.blogspot.com/2012/01/yuk-kita-belajar-bahasa-koruptor.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar